Penyakit blas pada padi menjadi salah satu hal yang wajib diketahui oleh para petani, termasuk di Gunungkidul. Pasalnya penyakit ini dapat mempengaruhi hasil panen.

Di Gunungkidul, padi merupakan salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan. Hasil dari tanaman padi memang jadi primadona di pasaran, karena kebutuhan beras yang meningkat.

Namun, memelihara tanaman padi memang tidak semudah yang kita lihat. Banyak penyakit-penyakit tanaman padi yang bisa menyerang kapan saya. Oleh karena itu, berikut ulasan tentang penyakit blas padi khusus untuk Anda.

Penyakit Blas pada Padi

agric. wa. gov. au

Penyebab Penyakit Blas pada Padi

Sebagai makhluk hidup pada umumnya, padi juga rentan terkena jamur. Jamur jenisPyricularia griseaadalah penyebab dari penyakit yang satu ini.

JamurP. griseaini dapat menyerang padi setiap masa pertumbuhannya. Itu artinya baik padi baru ditanam hingga hampir panen sekalipun tidak aman dari kemungkinan serangan penyakit blas.

Setiap makhluk hidup yang ditumbuhi jamur biasanya akan mulai kekurangan nutrisi. Pasalnya jamur memang hidup dengan mengambil nutrisi dari inang atau tempat hidupnya. Pengambilan nutrisi oleh jamurP. griseaini yang kemudian akan mengganggu pertumbuhan padi.

Tanda-tanda Padi Terserang Penyakit Blas

Karena dapat menyerang berbagai fase pertumbuhan padi, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini cukup beragam. Saat padi masih dalam tahap bibit, serangan penyakit blas biasanya akan menyerang bagian daun padi.

Tanda-tanda bibit yang terkena penyakit blas cukup mudah untuk diamati. Biasanya bibit yang terkena penyakit blas akan menunjukan tanda berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat pada bagian daun yang biasa disebut dengan blas daun.

Pada tahap pertumbuhan, penyakit blas pada padi akan menjalar ke bagian leher tanaman. Serupa dengan blas daun, bercak coklat juga menjadi tanda tanaman padi yang sudah terkena jamurP, grisea.

Selain itu, penyakit blas yang sudah mencapai leher tanaman biasanya akan membuat padi mudah patah. Biasanya, para petani di Jawa menyebut kondisi ini dengan sebutantekek.

Serangan jamurP. griseapada padi bisa menjadi lebih parah lagi jika jamur sampai menyebar ke bagian gabah. Pasalnya, gabah yang sudah terkena jamur akan membawa penyakit di mana pun bibit tersebut ditanam.

Penanggulangan Penyakit Blas pada Padi

Pada awal tahun 2021 kemarin, penyakit yang satu ini sempat menyerang padi di daerah Paliyan, Gunungkidul. Saat itu, Dinas Pertanian dan Pangan atau DPP Gunungkidul serta Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Yogyakarta, sempat membeberkan cara menanggulanginya.

Cara yang direkomendasikan tersebut adalah menggunakan Agen Pengendali Hayati atau APH. Tak hanya menanggulangi penyakit blas, APH juga memiliki fungsi lain yakni membasmi hama walang sangit.

Selain menggunakan APH, penyakit blas pada padi sebenarnya bisa dicegah. Untuk pencegahannya, usahakan menanam padi dengan jarak yang tak terlalu rapat. Kondisi tersebut dilakukan guna mengurangi kelembaban yang merupakan pemicu tumbuhnya jamurP. grisea. Sebagai penambah daya tahan padi, kurangilah penggunaan pupuk N pada tanaman.