Wayang Beber merupakan pentas seni wayang yang cukup khas dan unik. Pertunjukannya menggunakan sarana gambar dengan cerita dari dalang dengan iringan musik gamelan. Dalam memainkan wayang, dalang membuka gulungan gambar dan menceritakannya melalui gambar sesuai dengan adegan demi adegan.
Umumnya adegan tersebut dengan kombangan, sulukan dan ginem. Dalang menggunakan tutur kata yang menarik sehingga menggiring penonton wayang untuk mengerti dan masuk dalam cerita dalam gambar tersebut. Berikut pembahasan selengkapnya.
pinterest .com
Keunikan Wayang Beber Gunungkidul
Sebenarnya kata beber berasal dari kataambeberyang memiliki arti membentangkan. Maka dari itu, pertunjukannya dengan membuka satu persatu gulungan kertas atau pejagong. Biasanya dalam satu lakon terdiri dari 5 gulungan dan kain atau pejagong memiliki gagang pada kedua ujungnya.
Fungsinya sebagai tumpuan untuk membentangkan pejagong dan menggulung adegan. Gagang tersebut di tancapkan pada lobang pada tepi kayu yang berbentuk kotak atau ampok. Sehingga dalang dan penonton berada di sisi yang sama. Yaitu mengarah ke depan gambar wayang.
Wayang ini merupakan wayang tertua sekitaran 80 jenis wayang dalam kebudayaan Indonesia. Sedangkan wayang kulit purwa adalah modifikasi dari wayang tersebut. Menariknya Wayang ini telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO yakni sebagai warisan budaya dunia. Hal ini bertajuk Masterpiece of Oral dan Intangible Heritage of Humanity.
Awal Mula Wayang Beber
Wayang ini pertama kali dibuat oleh Prabu Bratana dari Kerajaan Majapahit. Dahulu wayang ini ada pada tahun 1361. Awalnya Wayang yang menceritakan Panji Asmorondonobangun dengan Dewi Sekartaji. Wayang tersebut terdapat di Desa Gelaran Kelurahan Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta.
Awalnya wayang tertua ini terdapat di Desa Karangtalun Kedompol Donorojo Pacitan. Kelangkaan wayang dipengaruhi minimnya kepustakaan terkait wayang tersebut.
Wayang yang pernah dipentaskan di Pura Mangkunegaran tahun 1932 serta di Pakualaman tahun 1935. Kemudian wayang ini dipentaskan di Kantor Dinas pendidikan dan kebudayaan Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa Beber ini memiliki nilai seni tinggi.
Tahun 1978 masih dilakukan penggalian apakah pertunjukan wayang wonosari masih dapat terlaksana pagelarannya. Tahun 1980 pertama kalinya Martosudikaryo menampilkan Beber Wonosari di Pendapa Wiyata Praja Kepatihan Yogyakarta.
Baik di Karangmojo Gunungkidul maupun di Pacitan, Wayang ini masih dianggap keramat. Jika hendak mementaskannya maka harus ada upacara dengan segenap sesajen. Hal ini demi menjaga kelestarian sehingga wayang tersebut harus diruwat dengan upacara tradisi.
Demi melestarikannya, sebuah komunitas memodifikasi wayang tersebut menjadi modern. Yakni Beber Metropolitan. Wayang ini menggunakan berbagai fenomena yang ada di masyarakat modern.
Sehingga Wayang kontemporer terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya pada bentuk fisik dari wayang tersebut. Wayang Beber yang asli masih terlihat jelas yaitu cerita gambar yang berisi cerita wayang dan gulungan gambar.
Recent Posts
- Resep Sayur Asem Betawi Untuk Pemula
- Resep Ayam Kecap Bawang Bombay
- Resep Soto Ayam Rumahan
- Resep Nasi Goreng Sederhana Untuk Pemula
- Cara Menghilangkan Iklan di HP Terlengkap
- Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Terpopuler
- Cara Transfer Pulsa Telkomsel Terbaru
- Cara Mandi Wajib Yang Perlu Diketahui Umat Islam
- Cara Menghilangkan Jerawat Kekinian
- Cara Cek Nomor XL Anti Gagal
- Cara Membuat Donat Empuk dan Renyah Sendiri
- Cara Buat Roti Pisang Coklat Yang Lembut dan Enak