Busana adat Jogja basahan seringkali digunakan oleh calon pengantin menjelang hari bahagianya. Busana basahan Jogja digunakan ketika melakukan upacara adat siraman. Pada umumnya, adat ini dilakukan sehari sebelum hari pernikahan.
id.pinterest .com
Mengenal Busana Adat Jogja Basahan
Jogja merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki berbagai pakaian adat. Adapun salah satunya yaitu busana basahan. Busana adat basahan Jogja digunakan ketika ada siraman dengan tujuan untuk melepas status lajang calon pengantin.
Busana yang melengkapi adat siraman ini mampu mendukung kelancaran acara, yakni dalam penyucian diri sebelum menikah. Baju basahan nantinya dikenakan oleh calon mempelai wanita.
Pada umumnya, baju adat basahan ini terdiri dari kain batik khas Jogja. Kain tersebut menutupi bagian dada. Tak hanya itu, baju basahan ini juga mencangkup stagen.
Selain itu, baju adat Jogja basahan yang dikenakan oleh calon mempelai wanita juga berupa selendang cinde, kain jarik sekar abrid, dan buntal. Buntal ini berupa rangkaian dedaunan pandan yang berasal dari bunga-bunga dengan makna untuk menolak bala.
Selain calon mempelai wanita, busana basahan juga dikenakan oleh calon pengantin pria. Adapun busana yang dikenakan oleh calon mempelai pria yaitu kampuh atau dodot dengan motif sama seperti halnya yang dikenakan oleh calon pengantin wanita.
Disamping itu, pengantin pria juga mengenakan kuluk sebagai penutup kepala, sabuk timang, stagen, celana cinde sekar abrid, epek, keris warangka ladrang, kolong keris, buntal, perhiasan kalung ulur, dan selop. Terlepas dari hal tersebut, seringkali busana basahan juga menggunakan roncean bunga melati yang dirangkai secantik mungkin.
Pada dasarnya, busana adat Jogja basahan memiliki makna tersendiri sebagai simbolisasi berserah diri pada Tuhan yang Maha Esa. Hal tersebut berkaitan dengan kehendak Tuhan mengenai perjalanan hidup nantinya.
Keunikan Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Pengantin
Selain baju adat basahan, Jogja juga memiliki berbagai pakaian adat lainnya yang bisa digunakan pengantin. Tiap pakaian adat tersebut memiliki keunikan tersendiri. Berikut beberapa diantaranya.
Pinjung
Salah satu pakaian adat pengantin Yogyakarta ialah pinjung. Busana yang satu ini terdiri dari sabuk, kain cinde, ikat pinggang slepe, dan selendang tritik. Pakaian ini juga dilengkapi dengan aksesoris sebagai penunjang penampilan.
Adapun aksesoris yang dimaksud meliputi gelang kana, kalung, dan anting-anting. Pada dasarnya, pakaian adat Yogyakarta pinjung digunakan dalam upacara terapan, adat ageng, dan adat alit.
Upacara adat tarapan itu sendiri adalah upacara adat yang dikhususkan bagi remaja wanita yang tengah haid untuk pertama kalinya. Pada awalnya, baju pinjung memang hanya digunakan untuk upacara tersebut.
Namun seiring pergantian zaman, baju pinjung khas keraton ini juga mengalami perkembangan. Dengan kekhasan tersendiri, baju pinjung juga kerap dipilih oleh pengantin dalam melengkapi hari bahagianya.
Paes Ageng
Selain basahan untuk siraman, pengantin bisa mengenakan busana adat paes ageng Jogja yang terkenal dengan sebutan kebesaran. Busana yang satu ini terdiri dari dodot atau kampuh beserta perhiasan khusus.
Pada umumnya, di bagian dahi akan dilengkapi pas hitam yang memiliki sisi keemasan. Selanjutnya, rambut pengantin wanita akan dibuat sanggul bokor berkonsep gajah ngolik yang terlihat menjuntai indah.
Kemudian mempelai wanita juga dilengkapi dengan sumping dan aksesoris yang unik. Selain pengantin wanita, busana ini juga memiliki kekhasan tersendiri ketika dikenakan oleh mempelai pria.
Untuk pengantin pria seringkali menggunakan kuluk sebagai penutup kepala. Disamping itu, pengantin pria juga menggunakan ukel ngore atau buntut rambut yang menjuntai. Biasanya busana tersebut juga dilengkapi dengan cunduk mentul kecil dan sisir.
Berbicara mengenai paes ageng, busana ini memiliki perkembangan dan melahirkan berbagai jenis. Salah satunya yaitu paes ageng jangan menir. Dalam busana ini, pengantin pria menggunakan baju blenggen yang berasal dari bahan bludru dan berhiaskan bordir.
Lalu di bagian pinggang terdapat lilitan selendang yang berhiaskan pendhing. Tak lupa pengantin pria juga mengenakan penutup kepala berupa kuluk kanigara.
Dari review di atas, Anda bisa mengetahui busana adat Jogja basahan lengkap dengan berbagai pakaian adat lainnya. Tak bisa kita pungkiri bahwa busana adat memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.
Recent Posts
- Resep Sayur Asem Betawi Untuk Pemula
- Resep Ayam Kecap Bawang Bombay
- Resep Soto Ayam Rumahan
- Resep Nasi Goreng Sederhana Untuk Pemula
- Cara Menghilangkan Iklan di HP Terlengkap
- Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Terpopuler
- Cara Transfer Pulsa Telkomsel Terbaru
- Cara Mandi Wajib Yang Perlu Diketahui Umat Islam
- Cara Menghilangkan Jerawat Kekinian
- Cara Cek Nomor XL Anti Gagal
- Cara Membuat Donat Empuk dan Renyah Sendiri
- Cara Buat Roti Pisang Coklat Yang Lembut dan Enak