Keberhasilan dalam budidaya pertanian tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tidak hanya soal pemilihan bibit yang unggul, penanaman dengan metode yang baik dan benar, penanggulangan hama, maupun perawatannya saja. Akan tetapi jenis tanah pertanian juga memberikan pengaruh terhadap hasil panen.

Tanah merupakan media tanam yang dapat mempengaruhi keberhasilan tanaman pertanian untuk tumbuh dan berkembang. Maka dari itulah, sudah menjadi kewajiban bagi para petani untuk mengenal berbagai tipe tanah untuk pertanian ini.

3 Jenis Tanah Pertanian yang Cocok untuk Kegiatan Budidaya

pexels .com

3 Jenis Tanah Pertanian

Beda jenis tanahnya beda pula kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya. Itu artinya, jenis tanaman pertanian yang akan kita tanam pun juga berbeda.

Selain itu, ada banyak jenis tanah yang bisa kita jumpai. Namun, tidak semua jenis tanah tersebut baik untuk pertanian, akan tetapi hanya tanah tertentu saja. Agar budidaya pertanian semakin lancar, berikut ini jenis tanah yang bisa kita gunakan.

1. Tanah Humus

Tanah yang cocok untuk media tanam yakni tanah humus. Jenis tanah ini memiliki karakter seperti warna tanah yang gelap, bersifat gembur, dan memiliki kemampuan serap air yang tinggi.

Tanah humus ini sangat cocok untuk kegiatan pertanian maupun perkebunan. Terbentuknya tanah humus ini berasal dari pelapukkan daun maupun batang pohon.

Jenis tanah ini bisa kita temukan di kawasan tropis. Manfaat lainnya dari tanah humus ini antara lain seperti, menjaga sumber nutrisi bagi tanaman, memiliki ketersediaan air dalam tanah yang cukup, hingga sebagai pemupukkan alami.

2. Tanah Aluvial

Jenis tanah pertanian berikutnya adalah tanah aluvial. Tanah aluvial ini berasal dari pengendapan material halus aliran sungai.

Jenis tanah ini bisa dengan mudah kita temukan pada hilir sungai, karena biasanya terbawa dari hulu. Karakteristik dari tanah ini, memiliki warna kelabu, dengan struktur lepas-lepas.

Jenis tanaman yang cocok untuk tanah aluvial ini seperti padi dan palawija. Selain itu, kandungan pH tanah ini juga terbilang rendah sekitar 5,3 sampai 5,8. Sehingga sangat mudah untuk kita cangkul.

3. Tanah Vulkanik

Tanah vulkanik terbentuk dari letusan gunung berapi yang memiliki kandungan zat hara tinggi. Karakteristik dari tanah ini memiliki warna hitam pekat pada lapisan atasnya. Sedangkan pada lapisan bawahnya berwarna coklat atau kemerahan.

Selain itu, tanah vulkanik ini juga bisa kita manfaatkan untuk menutrisi tanaman dan meningkatkan hasil panen. Tanah vulkanik ini juga memiliki berbagai kandungan unsur hara seperti, kalium, potasium, natrium, aluminium, dan besi.

Jenis tanah ini memiliki sifat gembur sehingga sangat mudah untuk kita olah. Namun, salah satu kekurangan jenis tanah ini adalah rentan terhadap erosi.

Dengan mengetahui berbagai jenis tanah pertanian, kita dapat menentukan jenis tanaman apa saja yang baik untuk ditanami. Selain itu, meminimalisir terjadinya gagal panen.