Ritual padusan di Trukan sudah menjadi sebuah tradisi. Saat menjelang bulan ramadhan, biasanya masyarakat melakukan padusan. Hal ini berguna untuk membersihkan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Tidak terkecuali bagi masyarakat di Padukuhan Semanu.
Masyarakat beramai-ramai untuk mengikuti prosesi ritual padusan yang ada di sumber mata air Trukan. Sumber mata air ini dikenal dengan Belik Trukan. Lokasinya yang berada di Dusun Semanu Tengah, Semanu, Gunungkidul yang tepatnya di pinggir sungai Trukan.
Ilustrasi Ritual Padusan di Trukan. Foto: Ist/Net
Mengenal Ritual Padusan di Trukan
Saat akan memasuki bulan Suci Ramadhan yang hanya tinggal menghitung jam. Dalam menyambut bulan yang penuh berkah, masyarakat tradisi Jawa sering melaksanakan padusan untuk membersihkan raga dan jiwa. Menjelang puasa lokasi sumber air menjadi ramai oleh masyarakat yang datang untuk melakukan mandi besar.
Masyarakat bisa memilih lokasi padusan, baik itu di sungai, pantai, kolam, air terjun, atau lokasi lainnya yang memiliki air jernih. Sama halnya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Semanu dan sekitarnya. Masyarakat tersebut memilih untuk melakukan padusan di sungai Trukan.
Kondisi sungai yang tampak begitu jernih dan tidak terlalu dalam. Hal ini yang membuat lokasi ini cocok untuk kegiatan ritual padusan. Sebelum padusan, maka terlebih dahulu melakukan ritual adat. Biasanya ritual ini dibacakannya doa oleh sesepuh. Usai prosesi tersebut, masyarakat bisa mulai membasuh tubuh dengan air sungai.
Prosesi Ritual Padusan
Biasanya dimulai pukul 12.00 WIB, maka masyarakat memadati tempat ritual tersebut. Bahkan hingga sore hari masyarakat masih hilir mudik datang ke tempat padusan tersebut agar bisa melaksanakan prosesi ritual padusan.
Sebelum akan dilakukan acara padusan oleh masyarakat umum, maka para pemangku adat mempersiapkan alat-alat atau ubo rampe yang digunakan sebagai pembuka acara. Selain itu, juga diiringi dengan kesenian terbangan kuno yang dipimpin oleh sesepuh setempat.
Usai membacakan doa, maka secara simbolis air Belik Trukan diambil menggunakan kendi. Nantinya digunakan untuk berwudhu atau bersuci para pemangku adat dan pelaku budaya. Selanjutnya masyarakat langsung memasuki kali Trukan untuk melakukan padusan di sungai, setelah upacara ritual selesai.
Bahkan Chairul Agus Mantara Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, turut mengapresiasi tradisi padusan yang berlangsung di destinasi wisata D’Trukan View. Menurut Agus Mantara, saat diawali dengan prosesi para pemangku budaya/adat melakukan penyucian diri dengan berwudhu.
Hal ini akan memberikan informasi bahwa mereka telah siap untuk melaksanakan ibadah di bulan ramadhan. Lebih lanjut Agus mengungkapkan, D’Trukan View bisa digunakan sebagai destinasi wisata baru di Gunungkidul.
Sesuai dengan petunjuk Bupati, bahwa tempat tersebut bisa menguatkan budaya sebagai pendukung wisata. Pihaknya akan meminta petugas dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, untuk mencoba mengkaji dan meneliti dengan adanya petilasan tersebut.
Ritual padusan di Trukan sudah menjadi prosesi yang perlu terus dilestarikan. Padusan dianggap sebagai ritual untuk membersihkan raga dan jiwa.
Recent Posts
- Resep Sayur Asem Betawi Untuk Pemula
- Resep Ayam Kecap Bawang Bombay
- Resep Soto Ayam Rumahan
- Resep Nasi Goreng Sederhana Untuk Pemula
- Cara Menghilangkan Iklan di HP Terlengkap
- Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Terpopuler
- Cara Transfer Pulsa Telkomsel Terbaru
- Cara Mandi Wajib Yang Perlu Diketahui Umat Islam
- Cara Menghilangkan Jerawat Kekinian
- Cara Cek Nomor XL Anti Gagal
- Cara Membuat Donat Empuk dan Renyah Sendiri
- Cara Buat Roti Pisang Coklat Yang Lembut dan Enak