Bukan hanya mempunyai destinasi wisata alam dan wisata bahari saja, Kabupaten Gunungkidul juga punya keragaman tradisi serta kebudayaan yang ada di setiap daerahnya. Diantaranya yaitu tradisi kenduri, tradisi rasulan, Cimg-cing Goling, kesenian Reog, Jathilan, dan lain sebagainya. Nah, salah satu tradisi di Gunungkidul yang masih lestari hingga saat ini yaitu upacara adat bersih Tlogo Jonge. Yuk, baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai upacara adat tersebut!

upacara adat bersih Tlogo Jonge

pinterest .com

Mengenal Lebih Dekat Tentang Upacara Adat Bersih Tlogo Jonge Gunungkidul

Di bagian selatan Kota Jogja, tepatnya di Kabupaten Gunungkidul, terdapat banyak sekali tradisi dan budaya. Di Gunungkidul memang kerap dianggap sebagai daerah yang kering, tandus, dan juga kekurangan air. Akan tetapi, tidak soal tradisi dan budayanya.

Ya, salah satu tradisi di Kabupaten Gunungkidul yang hingga kini masih bisa Anda temukan keberadaannya yaitu upacara bersih tlogo di Semanu. Tradisi bersih tlogo ini lebih tepatnya berada di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Kecamatan Semanu sendiri terdiri dari 5 desa yang memiliki potensi budaya, baik fisik maupun non fisik. Benda Cagar Budaya yang terdapat di Kecamatan Semanu yaitu Situs Semanu yang berlokasi di Semanu Kidul, Desa Semanu. Periodisasi situs tersebut yaitu Masa Prasejarah, dengan ditemukan 2 buah Menhir.

Masyarakat Desa Pacarejo menyelenggarakan upacara adat bersih Tlogo Jonge ini setiap tahun, setelah panen pada hari Jumat Legi. Telaga Jonge sendiri adalah salah satu objek wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul dengan berbagai macam potensi. Mulai dari potensi alam berupa keindahan telaga dengan pohon-pohon rindang yang mengelilinya. Sampai dengan wisata religi yang sudah terkenal oleh masyarakat bukan hanya lokalan saja. Ya, salah satu tradisinya yang masih kerap mereka adakan dan lestarikan yaitu bersih Telaga Jonge.

Pelaksanaan Tradisi Bersih Tlogo

Tujuan dari penyelenggaraan upacara adat bersih Tlogo Jonge tersebut yaitu dalam rangka memperingati hari wafatnya Ki Jonge. Dahulunya, Ki Jonge adalah sesepuh di wilayah tersebut. Setiap tahunnya, masyarakat di Desa Pacarejo mengadakan tradisi ini, mulai dari tirakat, pentas hiburan kesenian, sampai kenduri serta acara adat yang lain. Kerapkali, perhelatan tradisi bersih tlogo ini menyedot perhatian orang banyak. Mereka tumpah ruah di Telaga Jonge untuk mengikuti rangkaian adat maupun menyaksikan hiburan yang tersedia.

Awalnya, pengadaan tradisi ini adalah untuk kepentingan masyarakat sekitar dan yang hadir. Tetapi dengan berjalannya waktu, kegiatan tersebut juga sebagai sarana pengenalan potensi wisata. Sudah bukan rahasia umum lagi apabila Telaga Jonge punya potensi yang luar biasa. Bahkan tentang potensi religinya sudah terkenal jula oleh masyarakat luar Jawa. Kerap kali para pengunjung yang akan mempunyai hajat atau hal lain berdoa di sekitar lokasi ini.

Rangkaian Sesaji Upacara Bersih Tlogo

Untuk rangkaian sesaji upacara adat bersih Tlogo Jonge terbagi menjadi 2 jenis yaitu sesaji di rumah dan untuk kenduri.

  1. Sesaji di rumah
  • Nasi ambengan : nasi yang terbuat setengah lingkaran. Lalu mereka memberi diatas maupun di sekeliling nasi tersebut dengan lauk pauk, dengan maksud untuk mengirim leluhur yang sudah meninggal dunia. Mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosa-dosanya.
  • Pisang raja : Dengan maksud agar Tuhan mengampuni serta menerima arwah para leluhur dan menempatkannya di surga sesuai dengan amal kebaikannya.
  • Kemenyan : Sebagai sarana supaya Tuhan mengabulkan doa-doanya.
  • Kembang telon : sebagai simbol berbagai macam pendapat dari keluarga bisa jadi satu, sehingga bakal tercipta rasa tentram, aman, serta bersatu di dalam sebuah keluarga.
  • Uang waji : Sebagai ungkapan terimakasih terhadap Tuhan YME.
  • Apem : Untuk para leluhur supaya arwah yang menghadap Tuhan bisa merasakan ketenangan.
  • Ketan : Untuk para leluhur supaya arwah yang sudah menghadap Tuhan senantiasa dekat sehingga Tuhan bisa mengampuni dosanya.
  • Kolak : Punya makna agar arwah yang sudah menghadap Tuhan menolak semua perbuatan yang tidak baik.
  1. Untuk kenduri
  • Nasi uduk (gurih) : Untuk para leluhur dengan makna supaya keluarga mereka tinggalkan memperoleh keselamatan.
  • Nasi golong : Punya makanan agar seluruh pendapat keluarga bisa satu pendapat (golong gilig) untuk ketentraman hidup.
  • Ingkung ayam : Memiliki makna untuk mensucikan kesalahan baik yang sengaja maupun tidak sengaja.

Upacara adat bersih Tlogo Jonge diakui oleh masyarakat sebagai sebuah harapan supaya tanaman bisa tumbuh subur serta terbebas dari gangguan hama dan bencana. Sehingga hasil panen akan berlimpah. Selain itu juga bertujuan untuk mengingat kembali jasa-jasa dari Kyai Jonge (sebagai cikal bakal) yang mereka anggap bisa memberi perlindungan, keselamatan, dan juga ketentraman terhadap masyarakat. Seluruh warga Pacarejo mengikuti penyelenggaraan upacara ini dengan tradisi menyembelih kambing di pinggir Telaga Jonge.