Kesenian Terbangan merupakan perkembangan musik yang sudah ada sejak jaman dahulu. Masyarakat Gunungkidul menggunakan kesenian ini sebagai sambutan atau iringan acara khusus.

Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak sekali kesenian dan menjadi cikal bakal. Namun perlahan banyak yang tidak mengenal kesenian seperti ini, sangat disayangkan sekali.

Kesenian Terbangan, Iringan di Gunungkidul Lekat dengan Tradisi Islam

nasionaltempo .com

Kesenian Terbangan Jadi Iringan Padusan dan Acara Khusus

Iringan alat musik ini berisikan lantunan lagu keagamaan dan puji-pujian sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Menjelang bulan Ramadhan warga Gunungkidul mengadakan padusan atau mandi besar untuk membersihkan jiwa dan raga.

Ketika menjalankan ibadah puasa kita memiliki syarat bersih dari hadas besar. Maka iringan ini menjadi sambutan khas daerah ini sejak jaman dahulu.

Meski kini tinggal beberapa daerah yang masih menyelenggarakan. Biasanya masyarakat yang beragam muslim akan berkumpul di sumber mata air atau sungai yang bersih untuk mandi bersama.

Lalu dimulailah iringan music tersebut sebagai tanda dan memeriahkan penyambutan bulan ramadhan. Sehingga pada malam harinya kita bisa melaksanakan sholat tarawih berjamaah.

Sebagai Iringan Acara Tertentu

Terbangan kuno ini berisikan beberapa alat musik khusus, mulai dari rebana bundar. Terbuat dari kulit hewan kambing atau sapi dan pinggirannya berupa kayu yang kuat.

Lalu tambahan menggunakan logam untuk memberikan bunyi yang lebih semarak. Kita mungkin lebih mengenal rebana untuk iringan sekarang ini. Pada dasarnya terbangan jadi salah satu perkembangan dari alat music dan tradisi islam.

Pada zaman dahulu orang memberikan sambutan menggunakan alat music seperti ini sebagai sarana memeriahkan acara. Tidak hanya itu saja karena music asih sangat sederhana untuk jaman dahulu orang akan lebih menyukai lantunan yang tidak berlebihan namun memiliki ciri khas.

Tradisi Islam

Kesenian Terbangan tidak hanya sebagai budaya dalam segi music saja. Seperti halnya wayang kulit, persebaran Islam dan menarik warga Jawa menggunakan irama ini juga berkembang dengan baik.

Maka dalam lantunan lirik dan nadanya mengalun lembut dan penuh suka cinta. Sholawat yang di sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW cukup halus dan jelas.

Kombinasi irama tradisional dan lantunan ayat suci ini menjadi salah satu menarik minat. Bahwa Islam juga bisa membaur dalam kehidupan bermasyarakat.

Hiburan dalam music seperti ini sudah menjadi budaya yang turun-temurun. Jauh lebih dahulu daripada jenis music lain yang terkenal saat ini.

Pembuatannya juga berasal dari bahan sekitar dan ramah lingkungan. Orang jelas akan langsung merasakan aura yang berbeda ketika memegang alat musik kuno seperti ini.

Kesenian Terbangan ini cukup melekat pada masyarakat Gunungkidul. Meski saat ini perlu adanya edukasi mengenai hal ini pada kawula muda. Untuk tetap membuatnya lestari sampai generasi yang akan datang.