Sorgum merupakan salah satu tanamanserealiayang sudah la dikenal para petani. Di Jawa, termasuk di Kabupaten Gunungkidul, tanaman ini disebut cantel. Penanamannya kerapkali tumpang sari atau dengan tanaman lain, walaupun terdapat juga yang melakukan budidaya tanaman sorgum sebagai komoditas pertanian paling penting, terutama di wilayah Indonesia timur.
pixabay. com
Cara Budidaya Tanaman Sorgum yang Baik
Sekeluarga dengan tanamanserealiayang lain, seperti jagung, padi, dan gandum, sorgum bisa tumbuh bahkan pada tanah kering yang kurang subur sekalipun. Relatif tahan terhadap penyakit dan hama serta bisa Anda panen sampai 3x dalam sekali tanam dengan retensi waktu pemeliharaan hampir sama dengan padi.
Syarat Tumbuh Sorgum
Sorgum bisa tumbuh beriklim sedang dan dataran rendah dengan curah hujan sedang serta suhu kira-kira 22-32 derajat Celcius. Jenis tanah yang bagus untuk budidaya yaitu lempung berpasir, lempung, brandjangan, tanah lebu, serta tentunya tanah dengan kandungan banyak bahan organik. Punya drainase baik dengan pH kira-kira 5,5-7.
Persiapan Lahan Tanam
Lebih baik lahan untuk penanaman sorgum ini yaitu di sawah, atau pada ladang yang sudah digemburkan dengan membajak atau mencangkulnya sampai kedalaman 25cm, lalu Anda gemburkan lagi. Selanjutnya, beri pupuk dasar dengan pupuk kandang (kompos) berdosis kira-kira 7-10 ton/hektar secara merata.
Lalu buatlah bedengan berukuran kira-kira 30cm (lebar), 25cm (tinggi), serta panjangnya dapat menyesuaikan luas tanam. Jarak antar bedengan yaitu berkisar 25 cm.
Persiapan Benih
Benih untuk budidaya tanaman sorgum Anda dapatkan dari biji sorgum yang sudah masak serta Anda keringkan selama beberapa hari. Lalu, benih tersimpan di luar ruangan selama kira-kira seminggu. Apabila Anda rasa terlalu rumit, Anda bisa membeli benihnya di toko pertanian.
Penanaman Sorgum
Buatlah lubang tanam di bedengan dengan kedalaman sekitar 5 cm serta di antara lubang jarak kira-kira 20 hingga 25 cm. Sebelum Anda tanam, campur benih dengan insektisida karbosulfan berdosir kira-kira 30 gram per 40 kg benih, guna mencegah semut dan burung memakan biji cantel.
Kemudian lakukan penanaman pada setiap lubang tanam (2 biji) dan tutup kembali dengan tanah atau bokashi. Selanjutnya lakukan penyiraman namun apabila jenis tanahnya lembab, maka tak perlu Anda siram.
Penjarangan
Supaya sorgum tak terlalu rapat maka dilakukan penjarangan. Tujuan penjarangan juga agar bisa menghasilkan tanaman tumbuh secara optimal sebab nutrisi dalam tanah tak terbagi-bagi.
Penyulaman
Lakukan pengontrolan pada sorgum yang baru Anda tanam, apabila ada tanaman mati atau tumbuh dengan tidak normal. Maka lakukanlah penyulaman menggunakan tanaman sorgum baru.
Penyiraman
Melakukan penyiraman, biasanya sesudah pemberian pupuk. Penyiraman bisa Anda lakukan dengan menggenangi parit sampai penuh. Apabila drainase sudah merata, maka buanglah air itu hingga bersih. Sesudah pemupukan ke-33, penyiramannya setiap 15 hari.
Penyiangan
Untuk penyiangan bisa Anda lakukan 2x saat tanaman 10 hari setelah tanam, serta 25 sesudah tanam, atau bisa juga Anda lakukan tergantung pada pertumbuhan rumput liar (gulma). Penyiangan dapat Anda lakukan secara manual memakai tangan, atau dengan cangkul dan sabit.
Pembubunan
Lakukanlah pembumbunan (merapikan) bedengan dengan cara menggemburkan tanah di sekitar sorgum. Pembubunan dapat Anda lakukan sebanyak 3x hingga musim panen.
Pemupukan
Untuk tanaman sorgum, pemupukannya berlangsung 3x, 7 HST, 21 HST, dan 35 hingga 40 HST.
- Sorgum berumur 7 hari, berikan pupuk urea sebanyak 105 kg per hektar, Phonska 105 kg per hektar, dan TSP 50 kg per hektar
- Untuk tanaman berumur 21 hari, beri pupuk urea 150 kg per hektar, Phonska 105 kg per hektar, dan kalium sebanyak 80 kg per hektar
- Saat sorgum berumur antara 35-40 HST, berikan pupuk ZA 150 kg per hektar dan Phonska 105 kg per hektar
Panen
Budidaya tanaman sorgum bisa Anda panen kira-kira 90-100 hari setelah tanam, atau 45 hari sesudah semai. Karakteristik cantheel yang sudah bisa Anda panen yaitu kulit buahnya telah berubah warna dari hijau menjadi merah atau hitam. Selain itu juga ditandai dengan kulit buah yang sudah rusak dan isinya terlihat.
Recent Posts
- Resep Sayur Asem Betawi Untuk Pemula
- Resep Ayam Kecap Bawang Bombay
- Resep Soto Ayam Rumahan
- Resep Nasi Goreng Sederhana Untuk Pemula
- Cara Menghilangkan Iklan di HP Terlengkap
- Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Terpopuler
- Cara Transfer Pulsa Telkomsel Terbaru
- Cara Mandi Wajib Yang Perlu Diketahui Umat Islam
- Cara Menghilangkan Jerawat Kekinian
- Cara Cek Nomor XL Anti Gagal
- Cara Membuat Donat Empuk dan Renyah Sendiri
- Cara Buat Roti Pisang Coklat Yang Lembut dan Enak